Tumbuh Kutil di Penis dan Buah zakar
Obat Kutil di Penis dan Buah Zakar di Bangkalan _ Anda seorang pria yang aktif
secara seksual ? Perlu anda ketahui jika di area kemain anda tumbuh kutil
seperti di buah zakar atau batang penis
dan di area kelamin yang lain hampir bisa di pastikan anda terinfeksi penyakit
kutil kelamin. Kami informasikan cara mengobati kutil di buah zakar dan batang
penis tanpa operasi dan tanpa dibakar dengan sistem pengobatan herbal tanpa efek
samping terbukti efektif. Dan telah menjadi pilihan utama dalam mengatasi
masalah penyakit kutil kelamin.
Mengobati Kutil di buah zakar dan
di batang penis harus di lakukan jika memang anda mengalaminya karena jika
dibiarkan akan tumbuh makin banyak dan itu merupakan penyakit menular seks sual
yang dapat menimbulkan persoalan serius pagi pasangan anda jika tertular.
Karena penyakit kutil kelamin bisa memicu tumbuhnya kanker serviks pada wanita.
Kutil
kelamin tumbuh di buah zakar dan batang penis
Penyakit kutil kelamin adalah
salah satu penyakit seks menular yang faktor utama penularannya, melalui
hubungan seksual ( sentuhan kulit dengan kulit ) dengan orang yang telah
terinfeksi penyakit kutil kelamin tersebut. Penyakit kutil kelamin dapat tumbuh
di seputar area kelamin seperti di buah zakar, batang penis, kepala penis, area
dubur, juga di dapat tumuh di
tenggorokan pada pelaku seks oral.
Penyakit kutil kelamin punya
istilah lain yaitu jengger ayam atau kondiloma akuminata, penyebab penyakit ini
adalah infeksi virus ( HPV ) human papilloma virus. Ada banyak tipe hpv tetapi yang
sering di temukan pada kutil kelamin adalah hpv tipe 6 dan tipe 11 lebih dari
70% kutil kelamin di sebabkan oleh virus ini.
Human papillomavirus atau HPV
adalah virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit, serta
berpotensi menyebabkan kanker serviks pada wanita. Infeksi virus ini ditandai
dengan tumbuhnya kutil pada kulit di berbagai area tubuh, seperti lengan,
tungkai, mulut, serta area kelamin.
Infeksi virus HPV dapat menular
melalui kontak langsung dengan kulit penderita atau melakukan hubungan seks
dengan penderita. Sebagian besar infeksi HPV tidak berbahaya dan tidak
menimbulkan gejala. Meski begitu, diperkirakan sekitar dan tidak menimbulkan
gejala. Meski begitu, diperkirakan sekitar 70% dari kasus kanker serviks di
dunia disebabkan infeksi virus ini.
Untuk mencegahnya, vaksinasi HPV
dapat diberikan kepada pria dan wanita sejak usia 9 hingga 26 tahun. Selain
itu, guna mengurangi risiko tertular infeksi virus HPV, disarankan untuk tidak
bergonta-ganti pasangan.
Gejala HPV
Infeksi virus HPV sering kali
tidak menimbulkan gejala. Namun pada beberapa kasus, virus ini dapat bertahan
hingga menimbulkan gejala berupa tumbuhya kutil di permukaan kulit. Kutil bisa
tumbuh di lengan, tungkai, wajah, dan kelamin. Berikut adalah ciri-ciri kutil
pada kulit sesuai dengan area tumbuhnya :
- Kutil yang tumbuh di bahu, lengan, dan jari tangan. Kutil yang tumbuh di area ini berbentuk benjolan yang terasa kasar.
- Kutil ini dapat terasa sakit dan rentan mengalami perdarahan.
- Kutil yang tumbuh pada telapak kaki (plantar warts)
- Berbentuk bejolan keras dan terasa kasar, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman saat menapak.
- Kutil di daerah wajah, Kutil di wajah memiliki permukaan yang datar (flat warts). Pada anak-anak, lebih sering muncul di daerah rahang bawah.
Kutil kelamin
Kutil kelamin berbentuk seperti
kembang kol dan bisa tumbuh pada kelamin wanita maupun Pria. Selain di
kelamin, kutil juga bisa tumbuh di dubur dan menimbulkan rasa gatal.
Penyebab dan Fakor Risiko HPV
Virus HPV hidup dalam sel
permukaan kulit yang masuk melalui luka di kulit. Penyebaran infeksi HPV dapat
terjadi melalui kontak langsung dengan kulit penderita.
Sebagian besar virus HPV
menimbulkan kutil pada bagian tubuh, sedangkan sebagian kecil lainnya dapat
memasuki tubuh melalui hubungan seksual. Ibu hamil juga dapat menularkan virus
ini pada bayinya saat persalinan.
Ada beberapa kondisi yang dapat
meningkatkan risiko infeksi virus HPV, yaitu:
- Sering berganti pasangan seksual.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Memiliki luka terbuka pada kulit.
- Menderita penyakit menular seksual, seperti gonore atau chlamydia.
- Melakukan hubungan seksual melalui anal.
Diagnosis infeksi HPV dapat
dilihat melalui munculnya kutil pada kulit. Namun, seperti telah dikatakan,
kutil bisa saja tidak tumbuh dan celakanya infeksi HPV pada kelamin wanita
berisiko menimbulkan kanker serviks.
Untuk melihat adanya infeksi HPV
yang berisiko mengakibatkan kanker serviks, dokter dapat melakukan pemeriksaan:
- Tes IVA, Prosedur ini dilakukan dengan meneteskan cairan khusus asam asetat pada area kelamin atau genital. Jika mengalami infeksi HPV, warna kulit akan berubah menjadi putih.
- Pap smear, Pap smear bertujuan untuk mengetahui perubahan kondisi serviks yang mengarah pada kanker akibat infeksi HPV. Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel serviks untuk selanjutnya diperiksa di laboratorium.
- Tes HPV DNA, Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi adanya unsur genetik (DNA) dari virus HPV yang berisiko tinggi menimbulkan kanker serviks.
Sebagian besar kasus HPV dapat
hilang dengan sendirinya tanpa diobati. Namun bagi yang telah terdiagnosis
mengalami infeksi HPV, terutama wanita yang mengalami kutil kelamin, dokter
kandungan akan menganjurkan penderita untuk melakukan tes kembali dalam waktu 1
tahun.
Kunjungan ulang ke dokter ini
bertujuan untuk mengetahui apakah penderita masih terinfeksi HPV dan adakah
perubahan sel pada serviks (leher rahim), yang berisiko menimbulkan kanker
serviks.
Sedangkan untuk mengobati kutil
yang muncul akibat infeksi HPV, tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter
adalah:
Pemberian obat oles
Untuk kutil di kulit, dokter
dapat memberikan obat oles yang berisi asam salisilat. Asam salisilat berfungsi
mengikis lapisan kutil secara bertahap.
Pengangkatan kutil
Jika obat oles tidak berhasil
menghilangkan kutil, dokter dapat melakukan pengangkatan kutil dengan cara:
- Krioterapi, yaitu membekukan kutil dengan cairan nitrogen.
- Kauter, yaitu pembakaran kutil dengan aliran listrik.
- Operasi.
- Sinar laser.
Berbagai penanganan terhadap
kutilini tidak dapat membunuh virus HPV,
sehingga kutil dapat tumbuh kembali selama virus masih ada di dalam
tubuh. Hingga saat ini tidak ada pengobatan yang dapat membunuh HPV. HPV dapat
hilang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik
Komplikasi Kutil kelamin
Meski demikian, upaya penanganan
wajib dilakukan. Karena jika tidak ditangani dengan baik, infeksi HPV dapat
menyebabkan komplikasi berupa:
- Luka pada mulut dan saluran pernapasan atas
- Luka ini dapat timbul di lidah, tenggorokan, laring, atau hidung.
- Kanker, Beberapa jenis kanker yang dapat timbul adalah kanker serviks, kanker anus, dan kanker pada saluran pernapasan atas.
- Gangguan kehamilan dan persalinan.
- Komplikasi ini bisa terjadi pada wanita hamil yang menderita infeksi HPV dengan kutil kelamin.
- Perubahan hormon dapat membuat kutil kelamin menyebar dan menghalangi jalan lahir. Pada beberapa kasus, kutil tersebut juga dapat mengalami perdarahan dan menularkan infeksi HPV ke bayi saat dilahirkan.
Langkah Pencegahan Infeksi HPV
Langkah utama untuk mencegah
infeksi HPV adalah melakukan vaksinasi HPV. Vaksin tersebut bertujuan untuk
mencegah infeksi HPV yang berisiko menimbulkan kanker serviks. Usia yang
dianjurkan untuk mendapat vaksin HPV adalah 9-26 tahun. Berikut ini adalah anjuran
dalam vaksinasi HPV:
- Perempuan berusia di bawah 15 tahun dianjurkan untuk menjalani 2 kali vaksinasi HPV, dengan selang waktu 6 bulan.
- Perempuan di atas 15 tahun diajurkan untuk menjalani 3 kali vaksinasi HPV, dengan jarak waktu 2 bulan antara vaksinasi pertama dan kedua, serta 6 bulan antara vaksinasi kedua dan ketiga.
- Tidak hanya pada wanita, vaksinasi juga perlu dilakukan pada pria untuk mencegah penyebaran HPV. Pria dan wanita antara usia 27 hingga 45 tahun yang belum pernah menerima vaksin HPV juga masih dapat melakukan vaksinasi, tetapi sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya.
Di samping vaksinasi, terdapat
sejumlah langkah pencegahan yang dapat dilakukan, di antaranya:
- Melakukan pemeriksaan rutin, Makin cepat terdeteksi, infeksi HPV bisa segera ditangani.
- Tidak menyentuh kutil secara langsung, Jika tidak sengaja menyentuh dengan tangan, segera cuci tangan setelahnya.
- Melakukan hubungan seksual yang aman, Melakukan hubungan seksual yang aman artinya tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan kondom.
- Memakai alas kaki, Memakai alas kaki ketika beraktivitas di luar rumah adalah salah satu upaya agar tidak tertular infeksi HPV di tempat umum.
Berikut hal – hal yang
dapat mengurangi resiko terinfeksi kutil kelamin :
- Hindari berganti-ganti pasangan. Berhubungan seks dengan lebih dari satu pasangan akan mempertinggi risiko Anda terkena kutil kelamin.
- Hindari berbagi pemakaian barang pribadi, seperti handuk, sapu tangan, atau kaus kaki ini bisa menjadi media penularan kutil kelamin.
- Selalu menjaga kesehatan dan ke
- Hindari hubungan seks usia remaja,
- Selalu menjaga kebersihan, misalnya ke kamar mandi umum atau wc umum harus benar – benar berhati hati terutama penggunaan wc duduk ( besihkan atau siram dengan air secukupnya )
Pengobatan kutil kelamin
Sistem pengobatan kutil kelamin
dibagi menjadi 2 yaitu pengobatan topikal dan pengobatan ablasi. Pengobatan
topikal adalah pengobatan dengan menggunakan obat – obatan dalam bentuk obat
oral dan obat oles dalam bentuk cream atau salep. Sedangkan pengobatan ablasi
yaitu pengobatan dengan sitem bedah atau operasi, pembekuan dengan nitrogen,
atau dengan sistem pembakaran sengan laser, pengobatan ini dilakukan jika
dengan sitem topikal tidak mungkin lagi dilakukan.
Adapun cara mengobati kutil di
buah zakar dan batang penis ini masih sangat munggkin menggunakan sistem
topikal seperti yang kami tawarkan pada anda adalah sistem pengobatan topikal
dengan Herbal De Nature, telah banyak yang tertolong dengan perantara obat
herbal kami. Selain aman pengobatan ini cukup efektif dan dilakukan sendiri
dengan mengkonsumsi obat dalam bentuk kapsu dan obat oles dalam bentuk cairan
dan cream atau salep.
Obat herbal Ampuh

Hubungi
kami di :
Hidup
Sehat Secara Alami
0 komentar:
Posting Komentar